An episode is ended

Saturday, September 24, 2011

An episode is ended



Bismillah....

Sangat ingin berbagi kisah. Tapi tak akan kusampaikan, sekalipun amat teramat sangat ingin.. Kenapa? Aku takut dan malu. Jangan tanya kenapa, karena tak akan pernah kujawab..

Dalam beberapa kasus, ketidaktahuan adalah hal yang indah, sebaliknya mengetahui adalah hal yang menyakitkan. Inilah yang terjadi dengan kasusku sekarang. Ahh, seandainya aku tidak mengetahuinya. Seandainya aku tidak mendengarnya. Atau seandainya aku tidak memiliki hati. Tentulah tulisan tak jelas ini gak bakal tercipta.

Aku tertegun mendengar penuturan nenek. Astaghfirullah... Sakit hati ini.. Perih.. “Tau kau urangnyo Ni?” [Kamu tau orangnya Lan?] Wuiisshh, pertanyaan menusuk jantung. “Ndaakk..” jawabku mencoba bersikap biasa-seperti biasa. Aku bohong. Ya, aku berbohong. Membohongi semua orang dan juga berharap bisa membohongi diriku sendiri. Ingin sekali rasanya berteriak kalau aku baik-baik saja, sekalipun tidak ada yang bertanya. Ya, aku hanya ingin memastikan keadaanku saja. Apa benar baik-baik saja. Tapi tetap saja aku mendapati diriku berbohong... Astaghfirullah...

Sangat ingin banget sebenernya berbagi kisah ini. Sepenggal kisah yang dulu ‘sempat’ terasa manis dan membersitkan harapan indah. Tapi aku tak mau. Tidak semua hal ‘pantas’ untuk ditulis. Tidak semua hal bisa dibagi. Cukuplah hanya aku dan Rabb-ku saja yang tahu kebenaran ‘kisah’ ini. Pun dengan Rabb-ku saja aku tak pernah bercerita. Tak pernah aku ‘mengadukan’ hal ini kepada-Nya. Pun tidak pernah melafazkan do’a ‘ini’ dalam sujudku. Tak pernah ada apapun dalam ‘kisah’ ini yang pernah terucap di lisanku. Tapi Dia yang Maha Tahu pasti Tahu segala isi hatiku. Sekalipun aku terlalu malu untuk bercerita. Malu kepada-Nya. Malu kepada 2 malaikat disisiku, karena aku tak pernah tahu, malaikat mana yang akan menulis jika aku bercerita. Juga malu kepada diriku sendiri.. Ya Allah, aku malu... Sungguh,, Engkau yang Maha Tahu sebesar apa rasa malu ini.
Biarkan aku melongok hatiku sejenak. Sekedar melihat keadaannya dan memastikan ‘apa’ yang tersisa darinya. 

KECEWA. Astaghfirullah.. Untuk kesekian kalinya kata ini memonopoli hidupku. Kecewa? He, kalo dipikir-pikir apa yang aku kecewa-kan? Kegagalanku menata hati? Ketidakberdayaanku melawan takdir? Atau garis hidup yang tak pernah berpihak kepadaku? Atau apa? Ahh, entahlah... Aku juga tidak sepenuhnya mengetahui..

PERIH.. Lebih tepatnya amat sangat perih. Seperti ratusan belati yang menyayat hatiku. Merobek jiwaku hingga nyaris tak berbentuk lagi. Aku terluka, meski berulang kali kukatakan pada diriku bahwa ini hanya luka kecil. Akan sembuh dengan segera dan akan menjadi tak berarti. Tapi tetap saja keraguan itu masih ada. Keraguan akan kesembuhan luka itu sendiri..

Tak perlu kuumbar terlalu dalam ‘rasa’ yang kini menyeruak dari lubuk hatiku. Aku tahu, tak seorang-pun mampu menolong. Cukup kusimpan dalam hati, mengunci dan membuang kuncinya ke tempat entah dimana yang tak mungkin terjamah. Hhh, sepenggal cerita yang kemaren masih kuharapkan akan menjadi nyata. Tapi ya,,, semuanya udah berakhir. All is ended... Tak perlu kuungkit lagi.. Yang perlu kulakukan sekarang hanyalah menata hatiku kembali. Menjaganya dengan ekstra hati-hati dan berhati-hati dalam bertindak. 

Hidup adalah misteri. Tak seorang-pun tahu apa yang terjadi esok, ataupun beberapa detik lagi. Semua berjalan sesuai rencana-Nya, bukan rencanaku. Semua adalah ketetapan-Nya. Ya Allah, beri keikhlasan itu dihati hamba-Mu yang lemah ini. Ameen..

Biarkan sebuah subuh di pertengahan Ramadhan ini menjadi saksi seorang Lanie yang berjuang menata hati, memperbaiki diri. Berjuang menjadi wanita yang sesungguhnya, sebagaimana yang dituntut oleh agama ini, menjadi muslimah sholehah yang terjaga.
Biarlah hari ini menjadi saksi seorang Lanie mengadili hatinya yang terkoyak. Saksi atas usahaku yang tertatih menutup kisah ini. Sebuah episode dalam hidup yang ‘dulu’ pernah menjadi alasanku bertahan ‘disini’. Menjadi saksi akan kebulatan tekad untuk tak lagi mengagungkan hati dengan segala tetek bengeknya...

Hari ini kutegaskan pada diriku sendiri, bahwa sepenggal kisah dalam hidupku telah berakhir. Dan kini telah dinobatkan sebagai sejarah hidupku. Yang sama sekali tidak penting dan tak akan berpengaruh apa-apa terhadap masa depanku kelak. Semoga....

Kamar kehidupan, Aug, 2011
pada sebuah subuh di pertengahan Ramadhan 1432H

10 comments :

Secretist said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Deslani Khairunnisa' said...

HEhehee,,, okeh adekku sayang..
kumaha' damang?
syukron dah mampirrr... ^^

U know who am i said...

Tak perlu kuumbar terlalu dalam ‘rasa’ yang kini menyeruak dari lubuk hatiku. Aku tahu, tak seorang-pun mampu menolong. Cukup kusimpan dalam hati, mengunci dan membuang kuncinya ke tempat entah dimana yang tak mungkin terjamah.

ada apa ini? romadon kok malah ngurusin beginian?

Secretist said...

damaang, sama-sama kak lani. kok pakek sunda? bukannya minang ya?

Deslani Khairunnisa' said...

I know u: Hah??? waduuh,,, ini teh ... ma'ap ribet jelasinnya..
ini tulisan awalnya bukan buat konsumsi publik...
tapi ada seorang temen yang sedang mengalami kasus sama..
san seorang temen yang laen nyaranin buat ngepost ni tulisan...
ini tulisan pribadi banget dan gag perlu dipirin juga
toh kagag penting.. dan gag ada gunanya... tulisan sampah begono/// Heeeee

Deslani Khairunnisa' said...

Secretist: Suwun dek *bner kagag neh??*
lagi demen ama sunda. hehe... emnag koq,, Minang tulen,, urang awak.. ^^

Secretist said...

haha,ana juga gak tau sunda kak.hehe.. semangat kak, ayo menulis, kadang tulisan itu bukan hanya obat buat kita, tapi juga buat orang lain dengan kasus yang sama. tapi gak usah gugup juga kali jawabnya. jangan-jangan..... nah,mencurigakan nih

Deslani Khairunnisa' said...

Loh?? apaa-apaan nih?? udahan ah.. udeh sore,,,, kaka out dulu yakk... puyeng lama-lama didunia kagag jaleh gini... hehhe

u know who am i said...

kok malah tulisan sampah? bukan kemaren udah pede ama diri sendiri.juga udah berhasil menjebol to?ayo semangat, iya, ana gak pikirin kok, cuma terngiang aja. heeee

Secretist said...

yoilah ka lani. ati-ati yah.. sampai ketemu, kangen ama kakak,, pengen curhat dan konsultasi deh