2019

Sunday, June 16, 2019

LOST, might this is the end


Loe selalu bilang, isi kepala gua buaanyaaak banget. Banyak bangeet tab tab yang kebuka bersamaan. Yang bikin gua ga fokus. Bikin suka nge-hang.

Lalu apa kabar sekarang?
Ah andai loe tau berapa banyak mereka sekarang. Loe bahkan bisa ikutan gila.

Am sorry akhir-akhir ini hampir tidak pernah meluangkan waktu lagi buat loe. Ya, gua jarang ngirim pesan, jarang nyebut nama loe juga dalam kekalutan-kekalutan sepanjang hari.
What's the matter?
I found someone else!
Yap, I FOUND SOMEONE.
and it's a HE.

You must be surprised, so do I.
Me be like, "Seriously? Rite now? In this dying situation?"
But yeah, he's here, with me. Sounds a bit understand me.

I've no idea whether you like him or not, coz you both are so much different in everyway.
But it's not the problem now. I'll tell you 'bout him later.
I've my own death situation now and that's why I am here now.

First, my sincere apology for dissapointing you. I know, if you're here, you must be angry, dissapointed and mad of me.
I know. Me either.
But what should I do?

Wait, look.
What should I do?
WHAT SHOULD I DO?

I dunno whether you know this or not, but I tried my best. Trust me. I fought for this. I did my own best, and yet trying.
Trying itself's gonna kill me. But that's fine. Death is not a bad idea I guess.
Soon is better.

I gave my all. What else? Everything I can give, but that's not enough. Seems like never get enough.
Sometimes I think what am I supposed to do? Fight with my best of course. I did. But where is the finish line? Where is the limit? When is it gonna end?

I'm a bit tired. Ah not a bit, am so damn fuck*ng tired.
And today is the day I tell myself that it's too hard, it's too tough for me. That am so damn tired, and devastated, and feels like give up. I can't handle this anymore. Got an idea to quit.
In an official languange you can call it 'LOSE'.

I dunno what's your opinion 'bout this. But am pretty sure you'll be agreed this time.
Is it hard, huh?
Everybody said so, but life seems do not give a sh*t on this.
How am I supposed to be strong and get through these crazy sh*ts while am all alone with myself.
Wait, I do know that you'll say "You're enough! You yourself are all enough!"
I see.
But please understand, at this rate it doesn't work. You know it just like at another dimention, i can describe it in words. Me myself is not enough for this.
That's all.

So what now?
Am just a bit uncapable, a bit lost, a bit stupid, a bit upset, a bit offended, a bit mad, a bit broken, a bit dying.
Am just a bit suck.

So do you have any idea beside go to google and search "How to fake my own death?"

Jogja, 16.06.19
It's so damn blue here. At this point I confidently admitted "I need you right here right now!"
So where are you bro?
Btw, one line in X-Men Dark Phoenix reminds me of you "I always comeback to you!"
Such a liar huh?
I know, you wasn't.
I know you said that with all your heart, you always did.

What about give up? Huh?


You know, today is the day I feel like give up. It's hard. It's so damn hard.
How to say this in words, I couldn't find any to describe this feeling.

It's tough, it's hard, it's getting worse.
I suck.
This situation, no matter how positive I see this I couldn't find any way for an happy ending. Yeah, it's not gonna end well. It's bad. It's a way to hell.

So, what is your suggestion bro?
What about give up?
What do think 'bout that?
Coz I have any idea anymore.

Jogja, June 16th 2019
Bad day, yet I'm smiling

Wednesday, May 08, 2019

I am really sorry


I am really sorry...



Hi, how’s there? Been a long time huh?
finally today I searched for another proffessional's help, and guess what? Yap, she gave me 'that'. That scary shit.

I’m sorry! I AM REALLY SORRY. I am sorry for you. I am sorry for myself.
Hari ini adalah pembuktian lain bahwa aku tidak bisa menjaga diriku sendiri, seperti yang pernah loe bilang. You was right, you always be. Ya, seperti yang kau dan orang-orang tau, selepas kau pergi, aku porak poranda. Hidupku melambat, kuliahku berantakan, kesehatanku memburuk, aku kehilangan beberapa sifat baik yang kupunya dan menimbun segudang sifat buruk. Pola tidurku makin tak terkendali, kepalaku sangat berisik, terlalu banyak hal untuk dipikirkan dan dikhawatirkan. Aku ketakutan pada hal-hal yang belum terjadi. Tak luput satu haripun dalam dua tahun ini dimana aku bangun tanpa membawa kekhawatiran didadaku. Ya, aku insecure atas apapun, orang, masa depan, bahkan terhadap diriku sendiri.

Dan puncaknya hari ini. Aku tak bisa membayangkan apa yang akan keluar dari mulutmu jika kau tau kondisiku sekarang. Atau bagaimana reaksimu jika tau (terutama hari ini). Entahlah, aku kehabisan ide untuk mengkhayalkanmu. “Who the hell are you? I dunno who are you. You’re not Lani I knew!”
Same here bro.

Dan sekali lagi I AM REALLY SORRY. Aku minta maaf karena sudah mengecewakanmu dan orang-orang. Aku minta maaf karena tidak bisa menjaga diriku sendiri, tidak mampu berbuat baik pada diriku sendiri, tidak bisa mengandalkan diriku sendiri, dan lemah atas takdir ini. Mendadak jargon ‘love yourself’ yang sering kukampanyekan terasa sangat klise dan penuh kemunafikan. I love me, I know that. Hanya saja sekarang hidup membantingku sangat keras –aku ragu apa dikemudian hari aku masih punya kesempatan mendapat bantingan lebih keras dari ini- seolah memastikan aku tidak akan bangun lagi. Dan sepertinya itu benar.

Aku ragu apa aku bisa kembali seperti semula. 

Dan kau tau? Di beberapa kesempatan aku sangat ingin memakimu, meneriakimu dengan semua stok sumpah serapah yang kupunya. Tapi itu semua selalu (hanya) berakhir dengan “Loe dimana? Apa kabar?” Atau disaat-saat random aku hanya sanggup bergumam “I wish you were here!” Itu tak terdengar seperti Lani, bukan? I know! Semua hal padaku selama dua tahun ini tak pernah lagi ‘seperti Lani’. 

Hampir dua tahun. Ya, empat hari lagi genap dua tahun. See? Aku bahkan sangat pelit menghitung hari kepergianmu. Hari pertama puasa, Cia membuat status “am I the only one got excited ‘bout Romadhon but feel so damn pain at the same time?” 
Dia belum sembuh, I know. Pada dasarnya tidak seorangpun dari ‘kita’ yang bisa dikatakan ‘sembuh’. Semua orang masih membawamu kemana-mana. Masih berkaca-kaca jika itu tentangmu. Masih tercekat menyebut namamu. Pada titik ini aku suka berpikir ‘Who the hell are you? Sampai membuat luka segini dalam pada orang-orang yang kau tinggalkan?’

Well, as I said it almost two years. I’ve prepared my self for the worst pain and tears. Hehe..


Somewhere blue, 08 May 2019. 03 Ramadhan 1440H.
Once again, I wish you were here. I really do.

Monday, April 29, 2019

I Lost Me




I tried so damn hard. Trying itself’s gonna kill me.
Do you know that?
I did my best. I did every single thing I could do.
Do you see that?
I did everyhing, I tried every way. But that’s not enough.
I see.
It’s too hard for me. I’m dying.

Apa yang akan kau katakan jika disini? Memaki? Menyeret? Membenturkan kepalaku ke tembok? Atau membunuhku? Apapun itu, lakukan! Aku (bahkan) lelah dan marah dengan diriku sendiri.

Beberapa hari ini aku selalu berangkat tidur setelah tangisan yang panjang. Ya, sakit. Ah, bahkan kata ‘sakit’ tak bisa mewakilinya. Sebut saja semua kosa kata menyedihkan yang kau punya. Sakit, perih, tercabik, hancur, porak poranda, luka, berdarah, sekarat. Tak satupun bisa menggambarkannya.
Well, lupakan! Bukan itu yang ingin kutulis.

Kau tau, malam ini aku tersentak setelah tenggelam dalam lamunan yang panjang. Tersadar aku sedang berjalan ke liang lahat yang aku gali sendiri. Terus berjalan menuju lubang kematian yang kelam dan busuk. Kenapa aku melakukannya? Karena apa aku melakukannya? Mana diriku yang dulu? Mana Lani yang dulu? Lalu berakhirlah hari ini dengan tangisan tanpa suara. Ya, suaraku sudah hampir habis sejak kemarin-kemarin. Kau tau, yang kutakutkan (hampir) terjadi. AKU KEHILANGAN DIRIKU. Pada level ini biarkan aku meneriakkan dengan sekuat tenaga. I HATE ME. I HATE YOU LANI. YOU SUCK.
Kau marah? I see! Me either. But wait, am not done yet. Kau bisa membunuhku setelah aku menyelesaikan tulisan ini.

Tahun lalu, ketika ‘itu’ menghampiriku, aku sungguh ketakutan. Aku takut jika aku mendadak bangun di pagi hari dan tidak mengenal diriku lagi. Dan sekarang, sepertinya itu terjadi. Tak usah berkaca pada Lani usia belasan, atau awal-awal kuliah yang menggebu-gebu. Menyelesaikan ini itu sekejap mata, kesana kemari. Begitu banyak urusan yang menggantung dipundakku, and I did it. Lani di masa itu adalah Lani yang kuat, tangguh dan tak terkalahkan. Ya, kata ini tidak berlebihan jika kalian tau apa yang aku alami untuk bertahan. Lani di masa itu adalah Lani yang taat, yang memperpanjang bacaan solatnya, mencintai sajadahnya, yang suka bangun disepertiga malam, merutinkan dhuha dan tak pernah alpa puasa Senin Kamis. Lani di masa itu adalah Lani yang bahkan tidak punya waktu untuk bersedih, berkeluh kesah, apalagi khawatir. Hidupnya berjalan cepat dan sangat produktif. I miss that Lani.

Sekarang?
Seperti yang kubilang, hidupku mendadak melambat, jalan di tempat. Dan beberapa hari ini pikiran ‘itu’ muncul lagi. Easy bro, aku tak akan melakukannya. Aku masih mencintai diriku, Tuhan dan keluargaku. Ya, aku tak akan gantung diri. Aku hanya bilang, ‘what if…’ Dan entah darimana datangnya, aku mendadak memikirkan ajalku. Kira-kira kapan aku akan mati? Apakah aku akan berumur panjang? Seperti apa aku mati? Bagaimana akhirku? Apakah disaat-saat akhirku, aku berbahagia seperti yang kau selalu janjikan?
Aku banyak sekali berpikir beberapa hari ini. Tentangku, kau, orang-orang, hidup, mati, mimpi-mimpi yang tidak tau sekarang aku gantung dimana (aku bahkan lupa mereka apa aja). See? I AM SUCK. And I’m sure you’re agree with that.

Lalu apa sekarang? Kalau kau disini apa yang akan kau katakan? Apa yang akan kau lakukan? Sepertinya aku tau. Tapi kalau kau disini, ini semua tak akan terjadi btw.
Kau tau, aku sudah kehilangan sangat banyak sejak hari ‘itu’. SANGAT BANYAK. I know. Tapi maafkan aku karena aku membiarkannya terjadi, tak ada usaha untuk mempertahankannya. Aku membenci diriku untuk ini. Pada akhir hari, ketika menghitung apa saja yang hilang dariku hari itu, aku akan berakhir dengan negosiasi bodoh dengan diriku sendiri “At least you do not lose yourself, kid!”

Lalu kalau sekarang, jika aku bahkan kehilangan diriku sendiri, aku sudah tak punya apa-apa lagi bukan?


Just another waking night, 29.04.19 @03.00am
Btw, siapa tau kau ingin tau, sekarang aku mulai membenci malam. Aku membenci gelap, aku membenci hari yang berganti, aku membenci detakan jarum jam, aku membenci waktu yang bergerak cepat. Aku membenci melihat pergantian tanggal di layar ponselku. Aku membenci waktuku semakin habis. Aku membenci waktu yang (kubiarkan) direnggut dariku. Dari semua itu, kau tau apa yang paling kubenci? Aku membenci diriku yang membenci semua hal konyol dan bodoh dan tidak perlu itu.