Missing you (oleh Rizky Abdillah 2015)

Monday, October 05, 2020

Missing you (oleh Rizky Abdillah 2015)


"Gue bener-bener berharap loe disini!" itulah pesan terakhir yang gue kirim lewat inbox dia kemaren. Dibaca tapi ga dibalas. Sangat biasa sebenernya. Dia sering banget kaya gitu. Mengabaikan anak orang seenak jidatnya. Mendiamkan pesan sampai berhari-hari lalu mendadak muncul sambil teriak-teriak. Itu sangat biasa jika kau mengenalnya. Tapi hari ini sepertinya berbeda. Gue punya feeling dia ga akan menjawab pesan-pesan gue lagi.

Apa yang ada di pikiranmu melihat lelaki lajang, masih dua puluhan bekerja disebuah perusahaan bonafit di Jepang? Lalu lelaki yang sama yang menghabiskan 3 bulan di 3 benua. Amazing bukan? Lelaki jenius ini tentunya luar biasa keren dan pinter. Tapi hampir tak ada nilainya dimatanya. Entah lelaki yang bagaimana yang bisa menarik perhatiannya.

 

Melalui tulisan ini gue hanya berharap dia bisa sedikit serius. Menanggapi keseriusan gue dengan keseriusan juga. Bukan dengan "Loe gila? Loe lupa lagi ya minum obat? Loe udah bangun belom?"

 

Berkelana sendiri di negeri orang. Maksud gue mungkin gue merasa sendiri, toh kenyataannya gue sama temen-temen. Liburan akhir taun yang berlanjut liburan awal taun. Rasanya nyaris tidak membekas. Ketika semua yang gue lihat hanya mengingatkan gue pada perempuan keras kepala itu. Ya dia suka salju-tanpa peduli rematiknya. Mungkin dia lupa bahkan di kampungnya saja dia pake kaus kaki di siang bolong lengkap dengan jaket sekian lapis. Dia suka kembang api. Dia suka duduk di luar menghabiskan waktu melihat bintang, bicara sendiri menatap langit, sesekali mendengus sesekali mengeluh. Ah perempuan ini, gue bener-bener sudah gila.

 

Hai perempuan keras kepala diseberang sana, katakan pada gue harus bagaimana lagi. Katakan lelaki seperti apa yang loe inginkan disisi loe. Bisakah sedikit saja loe menutup mata akan tipe ideal loe dan hanya melihat gue doang? Bisakah loe berenti anggap gue temen masa kecil loe yang cengeng?

 

Hai perempuan kucel diseberang benua, katakan pada gue persyaratan loe. Kenapa gue ga bisa? Bahkan loe ga pernah denger cerita gue sampai tuntas. Kenapa selalu loe potong dengan "Udah ah loe kebanyakan nonton drama korea!"

 

Gue bener-bener berharap loe disini. Mendengar cerita gue. Menyaksikan keajaiban demi keajaiban menghampiri hidup gue. Duduk membahas masa depan yang terlihat sangat samar sambil tertawa terbahak-bahak. Gue selalu merindukan celetukan spontan loe yang sering membuat gue berpikir sejenak. Gue juga merindukan saat ketika loe mengepalkan tangan sekuat tenaga sambil teriak "Fighting!"

Hal yang biasa bukan? Oke, loe bisa anggap gue udah gila. Loe juga bisa pikir gue belum bangun. Loe juga silakan anggap gue belum minum obat.

 

Loe tau apa resolusi 2015 gue? Bukan dapat gaji lebih gede. Bukan lagi keliling Eropa. Atau menjelajah Afrika. Bukan pula melakukan pendakian ke Himalaya. Gue hanya berharap bisa ke tanah air. Ketemu loe. Duduk sejenak bareng loe sambil nyeruput kopi dingin.

 

 

Missing you

Edinburgh, Scotland - 03.01.15


Repost in Jogja, 05.10.20

0 comments :